Friday, December 11, 2009

Pengorbanan

Pengorbanan.

Kata pengorbanan berasal dari Korban berasal dari bahasa Arab yang juga menurunkan kata kurban. Korban berarti "orang atau binatang yang menderita atau mati akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan sebagainya", sedangkan kurban berarti "persembahan kepada Tuhan atau pemberian untuk menyatakan kesetiaan atau kebaktian". Tindakan kejahatan menimbulkan korban (disebut sebagai "korban kejahatan"). Tapi dengan seiring berjalanya waktu pengorbanan mengalami banyak perubahan dalam arti maupun dalam penerapan. Berikut akan di bahas berbagai macam tipe pengorbanan yang biasa kita kenal.

Pengorbanan dan agama berkaitan dengan Idul Adha (di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail, kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat Ied bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah shalat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.

Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.

Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.

Pengorbanan dan kehidupan mahasiswa. Banyak yang tidak menyadari bahwa pengorbanan disini sangat erat berhubungan dengan prioritas. Seorang dosen pernah mengatakan pada kami bahwa kita mahasiswa harus punya prioritas yaitu hal yang diutamakan dan ini berarti mengorbankan sedikit dari kebebasan demi mancapai kemajuan. Jika ada seorang mahasiswa / siswi yang sering telat itu juga bisa menjadi karena dia tidak punya prioritas yang jelas. Jadi jelas yang dikprbankan di sini merupakan aktivitas yang mungkin tidak ada dampak positif di masa depan.

Thursday, December 3, 2009

Keluarga

Keluarga

Keluarga adalah komponen penting dalam masyarakat dan masyarakat merupakan komponen penting dalam Negara. Fungsi dari keluarga adalah membentuk suatu pribadi menkadi pribadi yang baik. Keluarga dapat menentukan arah suatu masyarakat baik dalam budaya, pendidikan dan kemajuan. Di dalam Negara tanpa keluarga keluarga yang baik akan sangat sulit untuk mencapai suatu kemajuan.

Fungsi pertama dari sebuah keluarga adalah membesarkan dan merawat fisik pribadi yang akan menjadi sesuai dengan keadaan masyarakat pada saat itu.Seorang anak lahir di sebuah keluara dan pertumbuhan dan kesehatan anak itu merupakan tanggung jawab dari keluarga tersebut. Keluarga yang sehat cenderung melahirkan pribadi yang sehat mental, fisik dan spiritual.

Keluarga dan ekonomi. Kebiasaan suatu keluarga secara tidak langsung mempengaruhi keadaan ekonomi Negara Indonesia secara keseluruhan, Sebagai contoh kebanyakan dari keluarga di Indonesia mengkonsumsi nasi. Ini membuat begitu banyak hal yang mempengaruhi produksi beras itu sendiri. Pajak dan hukum yang mengatur keuangan mengenai beras. Kebijakan Impor beras dan begitu banyak hal mengenai petani. Contoh lain dimana kebanyakan keluarga menengah kebawah gemar dan mempunyai kebiasaan mengutang atau menggunakan jasa kredit baik dari pihak swasta atau Negara. Kebiasaan ini membuat begitu banyak investor asing atau domestik untuk membuat usaha yang bergerak di bidang keuangan. Begitu banyak badan usaha yang bisa membiayai berbagai barang mulai dari kendaraan hingga yang kecil seperti perhiasan atau bahkan hewan peliharaan. Secara tidak langsung keluarga mempengaruhi ekonomi Negara.

Hubungan keluarga dan lingkungan hidup adalah sangat vital dalam pemeliharaan lingkungan hidup. Keluarga dan kebiasaanya juga sangat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup Negara ini. Sebagai contoh keluarga yang tinggal di pedesaan pinggir pantai. Merekalah yang merawat lingkungan hidup daerah tersebut. Lain lagi dengan keluarga dalam lingkungan hutan di pedalaman Kalimantan yang dimana pembakaran lahan dapat mengakibatkan kerusakan dan polusi asap.

Kesimpulanya, keluarga merupakan komponen penting dalam penentuan arah Negara Indonesia ini. Pendidikan individu sangat mempengaruhi kualitas keluarga yang akan terbentuk.

Tuesday, November 24, 2009

Indonesians are not ready for new technology.

Indonesians aren’t ready for new technology. The word Indonesians is plural which involves many segment and group of people. It is refer to all people who are mature enough to communicate with other people. So all people who are mature enough to communicate with other people are not ready for new technology.
The first issue would be the understanding of CVT and automatic transmission. At Tuesday 22/01/08 a car fell off from 8th floor Jamsostek parking lot and another example would be the reported motorcycle accidents which are increasing rapidly and shows no signs of pattern. This is a serious matter. Understanding the automatic transmission in every application would decrease accidents rate.
Second would be the use of internet and it applications. Internet often used as tool for group of people who are promoting sex. Many of these are illegal and the content are easily accessed by young people and this might encourage them to copy the acts from what the saw. Indonesians are very fragile in this matter. The law and technology seems had no effect at all on controlling sex over the internet.
Third would be the use of mobile communicating devices. This of course another extreme example of unprepared condition of people countering new technology. The mobile devices would include cell phones, laptop, Bluetooth device, camera, handycam and ect. The short messaging service are frequently abused by sending inappropriate languages and mocking. Private miscalls are also disturbing as people like to discreet. Loud ring tones in meeting and teaching session can be very annoying.
In summary, Indonesians aren’t ready for new technology and this might be heavily attach with education and mental condition which are also affected by economic conditions of our country.